Tim penyidik gagal menangkap Presiden Yoon Suk Yeol untuk diperiksa terkait kasus deklarasi darurat militer 3 Desember.
Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) mengatakan pada hari Jumat (03/01) bahwa pihaknya menarik tim penyidik yang dikerahkan untuk menangkap Yoon dari kompleks kepresidenan pada pukul 13.30 setelah mereka dihadang oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres/PSS) di lokasi.
Sebelumnya pada pukul 08.00 Jumat pagi, tim penyidik CIO telah memasuki kawasan kediaman presiden, namun tim tersebut dihadang oleh Paspampres. Akibatnya, 30 orang dari CIO dan 120 polisi kembali dikerahkan untuk menambah pasukan pada pukul 09.05, dan 80 orang di antaranya memasuki kediaman presiden.
Pada pukul 09.50, tim tersebut berhasil tiba di depan kediaman presiden, dan pada pukul 10.10, pihaknya menyampaikan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Yoon kepada Komandan Paspampres, Park Jong-joon untuk diberikan akses.
Namun, Park tidak mengizinkan masuknya tim penyidik tersebut, dan pengacara Presiden Yoon, Yun Gap-geun juga menyatakan bahwa surat perintah penangkapan itu adalah ilegal serta tidak sah.
Sementara itu, para pendukung Presiden Yoon dilaporkan terus melakukan aksi demo yang telah berlangsung sejak hari Kamis malam (02/01).
Dimana pihak kepolisian juga telah menempatkan 2.700 personel untuk berjaga di sekitar lokasi untuk mencegah situasi yang tidak diinginkan.