Sehubungan dengan kecelakaan pesawat Jeju Air, Komisi Investigasi Kecelakaan menyatakan pada hari Jumat (03/01) bahwa pihaknya mulai melakukan investigasi yang diawali dengan pengumpulan file suara dari black box Cockpit Voice Recorder (CVR) yang berisikan data rekaman suara kokpit.

Sebelumnya, komisi tersebut telah mengambil data CVR dan Flight Data Recorder (FDR) atau rekaman data penerbangan, serta tengah menganalisis suara pilot dari CVR.

Namun, data dari FDR sulit untuk diambil di dalam negeri Korea Selatan, karena konektor yang menghubungkan ke FDR telah hilang, sehingga dikirim ke Amerika Serikat.

Sementara itu, tim investigasi dari Kepolisian Jeolla Selatan menyatakan pada hari Kamis (02/01) bahwa pihaknya telah mendatangi kantor Jeju Air di Seoul dan dua orang pejabat Jeju Air telah dilarang untuk bepergian ke luar negeri.

Polisi juga tengah menyelidiki 70 tulisan jahat terhadap korban dan keluarga yang ditinggalkan, serta tengah mencari sumber pembuat tulisan dari 6 tulisan jahat yang ditemukan.

Hingga hari Jumat pagi (03/01), 42 jenazah korban yang telah teridentifikasi diserahkan kepada pihak keluarga.

Polisi juga menyerahkan barang peninggalan korban kepada keluarga, namun 107 unit peralatan elektronik termasuk ponsel, komputer tablet, dan lainnya akan digunakan sebagai data untuk memastikan penyebab kecelakaan melalui forensik digital, setelah menerima izin dari pihak keluarga korban.