Di tengah masa berlaku surat perintah penangkapan terhadap Presiden Yoon Suk Yeol atas dugaan aksi pemberontakan yang akan berakhir pada Selasa dini hari (07/01), sejumlah masyarakat Korea Selatan menggelar aksi unjuk rasa di dekat kediaman presiden, bahkan sebagian dari mereka telah berkumpul sejak hari Minggu malam (05/01).
Beberapa di antara dari ribuan orang itu mendesak penangkapan Yoon dengan segera, namun sebaliknya kelompok lain menentang rencana penangkapan presiden Yoon dalam waktu dari tanggal 3 hingga 6 Januari. Dimana Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) sebelumnya telah mencoba untuk menangkap Yoon pada hari Jumat (03/01) lalu namun gagal.
Kelompok yang mendukung penangkapan Presiden Yoon, juga mendesak Penjabat Presiden Choi Sang-mok untuk memerintahkan lembaga keamanan agar mematuhi surat perintah penangkapan itu.
Di sisi lain, kelompok yang pro terhadap Yoon memprotes rencana penangkapan itu dan mengklaim bahwa surat perintah penangkapan itu adalah ilegal.
Sebagaimana masih ada kemungkinan bahwa CIO akan sekali lagi mencoba untuk menangkap Yoon, namun aksi demo untuk mendukung dan menentang penangkapan Presiden Yoon diperkirakan akan terus berlanjut hingga hari Senin malam ini.
Demikian pula, sejumlah personel kepolisian tengah mengendalikan arus lalu lintas di sekitar lokasi demo untuk menjaga keamanan dan ketertiban.