Pemerintah memutuskan tanggal 27 Januari sebagai hari libur, karena bertepatan sehari sebelum masa Liburan Tahun Baru Imlek 2025 atau hari kejepit nasional (harpitnas). Sehingga masyarakat dapat menikmati liburan panjang tahun baru imlek selama 6 hari.

Pemerintah dan Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang berkuasa mengumumkan keputusan tersebut dalam pertemuan dewan konsultasi kebijakan pada hari Rabu (08/01).

Partai berkuasa menekankan bahwa kebijakan itu diserukan oleh pemerintah untuk memulihkan perekonomian dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. 

Kepala Komite Kebijakan PPP, Kim Sang-hoon menambahkan bahwa keputusan itu diharapkan dapat memberikan dampak positif untuk mendorong industri pariwisata dan meningkatkan konsumsi domestik.  

Diharapkan pula bahwa perpanjangan masa liburan tahun baru imlek itu juga dapat berdampak pada kelancaran arus lalu lintas di ruas jalan, khususnya jalan tol.

Sementara itu di sisi lain, pemerintah dan partai berkuasa berkomitmen untuk berupaya maksimal agar pelantikan presiden terpilih AS Donald Trump untuk masa jabatan keduanya, dapat meminimalkan dampak negatif terhadap ekonomi Korea Selatan. 

Untuk mencapai tujuan itu, pertemuan untuk membahas situasi ekonomi eksternal akan digelar setiap pekan, di bawah pimpinan Penjabat Presiden Choi Sang-mok, untuk membuat strategi dan tanggapan terhadap setiap isu, seperti Undang-Undang Pengurangan Inflasi (IRA). 

Pemerintah juga mengonfirmasi kebijakan untuk tetap menjaga stabilitas pasar valuta asing pada bulan Januari dan Februari, yang merupakan periode sejumlah acara besar berlangsung, seperti pelantikan pemerintahan Trump yang baru, dan akan menangani secara intensif untuk mengurangi kekhawatiran terkait.