Badan Intelijen Nasional (NIS) dilaporkan menganalisis bahwa adanya kemungkinan presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump, akan berupaya untuk terlibat dalam negosiasi dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.
Dalam sidang pleno Komite Intelijen Parlemen pada hari Senin (13/01), NIS menyebut bahwa Trump sempat mengakui pertemuan tingkat tinggi dengan Kim Jong-un sebelumnya sebagai bentuk pencapaian.
Seorang anggota Komite Pertahanan Parlemen, Park Seon-won menyampaikan jika denuklirisasi Korea Utara dianggap sulit dilakukan dalam waktu singkat, maka Trump berpotensi akan mencari konsesi kecil dari Korea Utara dalam negosiasi skala kecil seperti mengenai pelucutan senjata nuklir.
Sementara itu di sisi lain NIS juga memberikan laporan mengenai jumlah korban tentara Korea Utara yang bertempur bersama pasukan Rusia di Kursk, sebagaimana sekitar 300 tentara Korea Utara tewas, dan sekitar 2.700 lainnya terluka dalam pertempuran itu.
Dilaporkan pula bahwa NIS telah memastikan penangkapan dua orang tentara Korea Utara oleh pasukan Ukraina dan hasil interogasi dengan kedua tentara itu melalui koordinasi secara real time bersama dinas keamanan Ukraina.
Kedua tentara Korea Utara tersebut telah menyatakan bahwa mereka tidak dijanjikan upah apa pun, namun diberitahu bahwa mereka akan diperlakukan sebagai pahlawan nasional.