Para analis memastikan bahwa data dari black box Jeju Air yakni perekam data penerbangan (FDR) dan perekam suara kokpit (CVR) tidak tercatat selama empat menit sebelum kecelakaan terjadi.
Komite Investigasi Kecelakaan di Kementerian Pertanahan dan Transportasi Korea yang sedang menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat Jeju Air, pada hari Sabtu (11/01) mengatakan bahwa penyidik dari Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) mengonfirmasi data dari CVR dan FDR ternyata berhenti merekam empat menit sebelum pesawat menabrak penghalang beton bandara.
Sebagaimana black box atau kotak hitam biasanya terus merekam bahkan saat gangguan listrik terjadi, saat perangkat tambahan yang berfungsi sebagai baterai darurat menyediakan daya. Maka selanjutnya komite investigasi akan menyelidiki apakah perangkat tambahan itu berfungsi normal atau tidak saat itu.
Terdapat spekulasi yang mengatakan bahwa kasus serupa sangat jarang terjadi, namun generator diketahui berhenti bekerja dengan kedua mesin mengalami kerusakan, yang menyebabkan koneksi dengan CVR dan FDR, serta ADS-B berhenti.
Di sisi lain, pemerintah melakukan inspeksi gabungan terhadap sistem keselamatan dari 11 maskapai penerbangan domestik maupun fasilitas utama di 15 bandara, termasuk landasan pacu hingga akhir bulan Januari mendatang. Langkah tersebut ditujukan untuk mengurangi kekhawatiran masyarakat dalam menggunakan pesawat terbang setelah insiden pesawat Jeju Air.