Tim investigasi gabungan yang menyelidiki kegagalan penerapan darurat militer Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol bulan lalu telah meluncurkan upaya kedua untuk menangkap Yoon.
Penyidik dari Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi Korea Selatan (CIO) dan polisi tiba di kediaman presiden sekitar pukul 4.20 pagi untuk melaksanakan surat perintah penangkapan terhadap Yoon.
Penyidik dari tim investigasi gabungan mengajukan surat perintah untuk mencari dan menangkap Yoon, namun berakhir dalam kebuntuan dengan personel keamanan dari Dinas Keamanan Presiden (PSS) serta pengacara Yoon.
Sekitar 20 anggota parlemen dari Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa dan pejabat partai juga telah berkumpul di luar kediaman presiden untuk menghalangi upaya para penyelidik, dengan membentuk kerumunan.
Polisi dilaporkan mulai membubarkan para anggota parlemen dengan memisahkan mereka satu per satu.
Polisi telah mengerahkan sekitar tiga ribu personel pada Rabu (15/01) dini hari untuk mengamankan akses ke kediaman presiden.
Upaya penangkapan kedua Yoon terjadi 12 hari setelah CIO gagal dalam upaya pertamanya setelah kebuntuan selama lima jam dengan PSS pada tanggal 3 Januari.