Presiden Yoon Suk Yeol mengatakan pada hari Rabu (15/01) bahwa ia bersedia ditangkap untuk menjalani pemeriksaan CIO, meskipun penyelidikan tersebut ilegal karena untuk mencegah pertumpahan darah.
Presiden Yoon menyampaikan pernyataan tersebut dalam pesan video berdurasi 2 menit 48 detik yang direkam sebelumnya dan dirilis melalui Kantor Kepresidenan, ketika Yoon ditangkap oleh CIO atas tuduhan aksi pemberontakan.
Presiden Yoon tampak berdiri di depan kamera dengan setelan jas biru tua dan kemeja tanpa dasi mengatakan, meskipun ia rela untuk ditangkap dan menjalani pemeriksaan namun bukan berarti ia mengakui keabsahan investigasi tersebut.
Yoon mengungkapkan sebagai presiden yang harus melindungi Konstitusi dan sistem hukum negara, maka dia mematuhi prosedur yang menurutnya, ilegal dan tidak sah itu, bukan karena ia mengakui legitimasinya atas penyelidikan tersebut, namun berupaya untuk mencegah timbulnya tindak kekerasan.
Presiden kemudian mengatakan bahwa sayangnya, supremasi hukum telah runtuh di negara ini.
Terlebih lagi, Yoon menambahkan bahwa ia telah memiliki harapan terhadap masa depan Korea Selatan, meskipun tengah mengalami runtuhnya sistem hukum dan krisis politik yang terburuk. Karena ia melihat semangat tinggi dari generasi muda yang benar-benar kembali menyadari nilai demokrasi liberal.
Ini menandai penampilan publik pertama Presiden Yoon secara resmi sejak ia merilis pernyataan yang disiarkan televisi kepada masyarakat pada tanggal 14 Desember, ketika parlemen Majelis Nasional meloloskan mosi untuk memakzulkannya.