Presiden Yoon Suk Yeol telah ditangkap untuk menjalani pemeriksaan dalam investigasi kasus darurat militer setelah Kantor Investigasi Korupsi (CIO), bekerja sama dengan tim investigasi khusus Kepolisian dalam berupaya untuk menangkap Yoon pada hari Rabu (15/01) pukul 10:33 waktu Korea. 

Tim penyidik tersebut akhirnya menangkap Yoon dalam 6 jam setelah mereka mencoba masuk ke kediaman presiden sekitar pukul 04:30 dini hari Rabu. Upaya penangkapan kedua tersebut dilakukan 12 hari setelah CIO dan polisi sebelumnya gagal menangkap Yoon dalam upaya pertama pada tanggal 3 Januari lalu. 

Tim penyidik dan polisi berkumpul di gerbang utama kediaman Yoon, dan melewati barikade bus yang menghalangi jalan. Pada sekitar pukul 08:00, mereka sampai di pintu masuk kediaman Yoon, dan mereka berdiskusi dengan pengawal keamanan dan pengacara presiden.

CIO mengatakan tidak terjadi kebuntuan dengan para pengawal keamanan presiden dalam proses melewati barikade tersebut. 

Tim penyidik kemudian segera memindahkan Presiden Yoon ke Kantor Investigasi Korupsi pada sekitar pukul 10:53 dan dijadwalkan melakukan inspeksi dengan dihadiri jaksa dan penyidik di ruang pemeriksaan. 

Setelah ditangkap, Yoon kemudian merilis pesan video yang direkam sebelumnya pada hari Rabu, dimana ia bersedia untuk diperiksa meskipun ia menganggap bahwa prosedur tersebut ilegal. Ia melakukan hal itu dengan harapan untuk mencegah bentrokan atau pertumpahan darah yang tidak diinginkan