Kementerian Luar Negeri menyatakan bahwa Korea Selatan dan Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) telah mengadakan Pertemuan Konsultasi Kebijakan ke-14 di Seoul pada hari Rabu (15/01) untuk membahas berbagai langkah kerja sama dalam menanggapi kerja sama militer ilegal antara Korea Utara dan Rusia.
Pertemuan itu dipimpin oleh Duta Besar Kerja Sama Siber Internasional Korea Selatan, Lee Dong-ryeol, dan Wakil Asisten Sekretaris Jenderal untuk Urusan Politik dan Kebijakan Keamanan NATO, Boris Ruge.
Dalam pertemuan tersebut, pihak Korea Selatan meminta negara-negara anggota NATO untuk terus memberikan respons tegas terhadap pengembangan senjata nuklir dan rudal serta provokasi Korea Utara.
Kedua pihak menyepakati bahwa kerja sama militer ilegal antara Korea Utara dan Rusia, termasuk pengiriman pasukan Korea Utara ke Rusia, memperpanjang perang agresi Rusia di Ukraina serta mengancam perdamaian dan keamanan di kawasan Asia dan Eropa secara serius. Mereka juga menegaskan pentingnya untuk memperkuat kerja sama internasional dalam menghentikan hal tersebut.
Selain itu, kedua pihak juga mendiskusikan rencana implementasi proyek kerja sama prioritas NATO-IP4 yang diputuskan dalam KTT NATO di Washington tahun lalu.
Terkait dengan hal itu, mereka sepakat untuk menjalin komunikasi erat demi kesuksesan Cyber Champions Summit yang dijadwalkan berlangsung di Korea Selatan pada bulan September tahun ini.
Mereka juga memutuskan untuk mempercepat kerja sama dalam dukungan terhadap Ukraina serta di bidang ancaman hibrida dan kecerdasan buatan atau AI.