Sehubungan dengan pernyataan Presiden AS, Donald Trump yang menyebut Korea Utara sebagai 'negara pemilik nuklir', pemerintah Korea Selatan menyatakan bahwa pihaknya akan tetap melakukan upaya denuklirisasi.
Seorang pejabat Kementerian Unifikasi Korea Selatan menyatakan pada hari Selasa (21/01) bahwa Korea Selatan dan AS masih memiliki pernyataan yang sama terhadap tujuan denuklirisasi lengkap Korea Utara.
Ditambahkan pula, pemerintah Korea Selatan akan membentuk sistem kerja sama yang erat dengan pemerintahan baru AS.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan, Jeon Ha-kyu juga menyatakan pada hari yang sama bahwa denuklirisasi Korea Utara harus tetap dilaksanakan untuk perdamaian dan kestabilan, baik di Semenanjung Korea maupun di seluruh dunia.
Sebelumnya pada hari Senin (20/01) waktu setempat, Presiden Donald Trump yang resmi dilantik sebagai Presiden AS mengatakan, bahwa ia memiliki hubungan baik dengan Kim Jong-un dan Kim juga menyukai dirinya.
Ia menambahkan, bahwa Kim adalah pemimpin negara kekuatan nuklir, dan ia juga berpikir bahwa Kim akan senang melihat Trump kembali.
Sementara itu calon Menteri Pertahanan Pete Hegseth juga pernah menyebutkan Korea Utara sebagai 'negara pemilik nuklir' di dalam surat tertulis yang diserahkan ke acara uji kelayakan dan kepatutan parlemen tanggal 14 Januari lalu.