Mata uang Korea Selatan mengalami salah satu depresiasi terbesar secara global di bulan Desember karena krisis politik buntut dari deklarasi darurat militer Presiden Yoon Suk Yeol.
Menurut Bank of International Settlements (BIS) pada hari Minggu (26/01), indeks nilai tukar efektif riil (REER) mata uang Won mencapai 91,03 pada akhir Desember, turun 1,99 poin dari bulan sebelumnya.
Indeks tersebut mengukur kekuatan mata uang relatif terhadap sekeranjang mata uang lainnya, dengan angka di atas 100 yang mengindikasikan apresiasi dibandingkan dengan tahun dasar, sementara angka di bawah patokan memiliki arti sebaliknya.
Di antara 64 negara yang terdaftar di BIS, indeks Korea Selatan adalah yang terendah kedua setelah Jepang yang berada di posisi 71,3 poin.
Penurunan sebesar 1,99 poin juga merupakan penurunan paling tajam ketiga setelah penurunan 3,94 poin di Brasil dan penurunan 2,37 poin di Australia.
Penurunan bulanan tersebut menandai penurunan terbesar Korea Selatan dalam 27 bulan sejak September 2022, ketika tergelincir 2,92 poin.