Komite Investigasi di Kementerian Pertanahan dan Transportasi Korea Selatan yang menyelidiki kecelakaan pesawat Jeju Air, merilis laporan awal lewat situs resminya pada hari Senin (27/01).
Melihat temuan awal tersebut, perekam data penerbangan (FDR) dan perekam suara kokpit (CVR) pada black box pesawat Jeju Air tidak berfungsi saat tabrakan dengan burung terjadi.
Menurut laporan kecelakaan, waktu pasti tabrakan dengan burung yang dilaporkan pilot masih belum dikonfirmasi, namun pesawat membuat pernyataan darurat (mayday) saat tabrakan burung selama go round pada pukul 08:58 waktu Korea.
Kedua perekam data berhenti merekam secara bersamaan tepat sebelum pilot mengumumkan mayday pada pukul 08:58, dan 4 menit 7 detik kemudian, pesawat menabrak tembok beton pada pukul 09:02 yang menyebabkan kebakaran dan ledakan parsial.
Ketika black box pesawat berhenti merekam, pesawat terbang pada ketinggian 151 meter dengan kecepatan 298 km per jam.
Disebutkan bahwa saat kedua mesin diperiksa, ditemukan bulu dan noda darah burung di masing-masing mesin. Kedua mesin itu terkubur di gundukan tanah tanggul, dan badan pesawat bagian depan terpencar hingga 30 hingga 200 meter dari tanggul.
Laporan tersebut juga mencakup ringkasan kecelakaan, riwayat pesawat, dan karier pilot, termasuk Pesawat Jet Boeing 737-800 yang sebelumnya dioperasikan di maskapai bertarif rendah di Eropa, Lion Air pada bulan September 2009 dan kemudian Jeju Air menerima pesawat itu pada bulan Februari tahun 2017. Sementara itu kapten pesawat diketahui telah bekerja dengan memiliki 1.650 jam terbang.
Laporan tersebut secara resmi diumumkan oleh pihak berwenang Korea Selatan untuk pertama kalinya sejak kecelakaan pesawat tersebut.
Komite investigasi sebelumnya telah menjelaskan hasil penyelidikan kecelakaan tahap pertama kepada keluarga korban pada hari Sabtu (25/01) dan laporan itu kemudian dirilis lewat situs resminya pada hari Senin (27/01) ini.
Laporan awal tersebut harus diserahkan kepada Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) dalam kurun waktu 30 hari sejak kecelakaan.