Kementerian Unifikasi menyatakan pada hari Jumat (31/01) bahwa pihaknya mengutuk keras pernyataan Kim Jong-un yang menyebut akan memperkuat 'perisai nuklir' atau mengembangkan postur nuklir rezimnya saat mempublikasikan fasilitas pengayaan uranium.
Wakil Juru Bicara Kementerian Unifikasi, Kim In-ae menegaskan bahwa Korea Selatan, Amerika Serikat, dan komunitas internasional tetap memiliki pernyataan sama atas target denuklirisasi lengkap Korea Utara, termasuk tidak mengizinkan kepemilikan nuklir oleh Pyongyang.
Kim juga mendesak Korea Utara untuk segera membalas tawaran dialog nuklir Korea Utara yang diusulkan Korea Selatan dan segera menghentikan pengembangan nuklir.
Sebelumnya pada tanggal 29 Januari lalu, Korea Utara mempublikasikan peninjauan Kim Jong-un di fasilitas produksi bahan bakar nuklir dan lembaga penelitian senjata nuklir.
Menurut media Korea Utara, Kim Jong-un menggarisbawahi bahwa pihaknya perlu untuk terus memperkuat "perisai nuklir", serta meningkatkan postur nuklir rezim dengan maksimal. Dimana hal itu merupakan sebuah kewajiban yang tidak akan berubah.