Photo : Getty Images Bank
Pyongyang mengecam keras pernyataan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Marco Rubio karena menyebut Korea Utara sebagai "negara nakal" dalam sebuah wawancara media.
Dalam sebuah pernyataan yang dimuat oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) pada hari Senin (03/02), Kementerian Luar Negeri Korea Utara menyebut pernyataan Rubio sebagai bentuk permusuhan, sebuah "provokasi politik yang serius," dan sepenuhnya bertentangan dengan prinsip-prinsip hukum internasional, yang menekankan penghormatan terhadap kedaulatan dan tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain.
Pernyataan tersebut selanjutnya mengatakan bahwa pernyataan Rubio menegaskan kembali bahwa AS tidak mengubah kebijakan permusuhannya terhadap Korea Utara, sembari mengutarakan hal itu tidak masuk akal dan tidak logis bahwa negara paling ‘bejat’ di dunia akan menyebut negara lain sebagai “negara nakal”.
Kementerian tersebut kemudian memperingatkan bahwa Korea Utara tidak akan pernah menoleransi sikap provokasi oleh AS dan akan mengambil tindakan balasan yang keras.
Ini adalah kritik publik pertama Korea Utara terhadap pejabat tinggi mana pun dalam pemerintahan Trump yang baru sejak Presiden Trump kembali ke Gedung Putih pada tanggal 20 Januari.
Dalam wawancara dengan seorang jurnalis Amerika pada tanggal 30 Januari, Rubio mengatakan bahwa AS memiliki negara-negara nakal seperti Iran dan Korea Utara yang harus dihadapinya.