Terdapat penemuan potensi ladang minyak dan gas tambahan senilai lebih dari 5 miliar barel di Cekungan Ulleung, dimana proyek pengembangan ladang minyak dan gas laut dalam di Laut Timur yang disebut sebagai "Blue Whale Project" sedang berlangsung.
Menurut Kementerian Perdagangan, Industri, dan Energi Korea Selatan, serta Perusahaan Minyak Nasional Korea (KNOC), American deep-sea technology evaluation company, Actgeo (perusahaan evaluasi teknologi laut di AS) telah menyerahkan laporan layanan mengenai 'Penilaian Potensi Tambahan Cekungan Ulleung' pada bulan Desember tahun lalu.
Dalam laporan tersebut, Actgeo menunjukkan adanya 14 struktur baru yang menjanjikan dengan kemungkinan besar cadangan migas telah ditemukan di wilayah Cekungan Ulleung di Laut Timur, dengan lebih dari 5 miliar barel migas diyakini terkubur.
Perusahaan Minyak Nasional Korea (KNOC) dilaporkan telah memberi nama struktur yang menjanjikan itu sebagai "Goblin Shark".
KNOC mencatat, sebagai bagian dari proyek ladang gas laut dalam Laut Timur, pihaknya melakukan penilaian potensi tambahan untuk Cekungan Ulleung di Laut Timur, seraya melanjutkan bahwa pihaknya berencana untuk mengamankan hal itu melalui verifikasi dan konsultasi dengan ahli di masa mendatang.
Jika verifikasi lolos, maka total estimasi cadangan gas dan minyak di laut dalam Laut Timur akan mencapai lebih dari 19 miliar barel.
KNOC memulai pengeboran eksplorasi di salah satu struktur Blue Whale yang menjanjikan pada tanggal 20 bulan Desember tahun lalu, dan hasilnya diharapkan dapat segera dirilis secara resmi pada paruh pertama tahun ini.