Sidang lanjutan pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol kembali digelar di Mahkamah Konstitusi pada pukul 14:00 pada hari Selasa (04/02).
Sidang peradilan pemakzulan tersebut memasuki sidang kelima dari delapan sidang yang telah dijadwalkan. Dalam sidang hari Selasa ini menghadirkan mantan Kepala Komando Pertahanan Ibukota, Lee Jin-woo, mantan Komandan Intelijen Militer Yeo In-hyeong, dan mantan Wakil Direktur Pertama Badan Intelijen Nasional (NIS), Hong Jang-won sebagai saksi.
Dalam sidang Presiden Yoon tetap membantah dugaan pengoperasian satuan tugas untuk menangkap sejumlah politisi atau memblokade Majelis Nasional pada saat darurat militer 3 Desember lalu, namun tiga orang saksi tersebut mengeluarkan pernyataan yang bertentangan dengan klaim Presiden Yoon.
Menurut Kejaksaan, mantan Kepala Komando Pertahanan Ibukota Lee Jin-woo telah mendapatkan perintah Yoon yang berbunyi "menyeret" anggota parlemen dengan mengeluarkan tembakan.
Mantan Komandan Intelijen Militer Yeo In-hyeong juga menerima instruksi dari mantan Menteri Pertahanan Kim Yong-hyun agar menangkap 10 orang politikus utama termasuk Ketua Partai Demokrat, Lee Jae-myung, Ketua Majelis Nasional, Woo Won-shik, dan Ketua Partai Kekuatan Rakyat, Han Dong-hoon.
Ada atau tidaknya upaya penangkapan terhadap anggota parlemen merupakan isu utama dalam persidangan pemakzulan kelima hari ini, dan ada kemungkinan para saksi yang berhadapan langsung dengan Presiden Yoon dapat mengubah pernyataannya.
Sementara itu, Mahkamah Konstitusi akan melanjutkan persidangan pemakzulan ke-6 pada pukul 10:00 hari Kamis (06/02) mendatang.