Mahkamah Konstitusi menggelar sidang peradilan pemakzulan kelima Presiden Yoon Suk Yeol pada pukul 14:00 hari Selasa (04/02).

Dalam sidang tersebut, Presiden Yoon mengklaim bahwa isi surat dakwaan oleh kejaksaan yang dipublikasikan pada hari Senin (03/02) lalu adalah tidak benar seperti jumlah pembicaraan via telepon dengan mantan Kepala Komando Pertahanan Ibukota Lee Jin-woo.

Lee Jin-woo yang hadir sebagai saksi pertama dikonfirmasi menerima perintah dari Presiden Yoon pada hari deklarasi darurat militer untuk menyeret anggota parlemen. 

Lee menolak untuk menjawab pertanyaan dari Komite Pemakzulan Presiden di parlemen dengan alasan bahwa kesaksiannya dapat berpengaruh negatif pada peradilan dirinya.

Selain itu, mantan Komandan Intelijen Militer Yeo In-hyeong diduga menerima instruksi dari mantan Menteri Pertahanan Kim Yong-hyun untuk menangkap 10 orang tokoh politik termasuk Ketua Partai Demokrat Lee Jae-myung. 

Mantan Wakil Direktur Pertama Badan Intelijen Nasional (NIS) Hong Jang-won yang juga hadir di sidang sebagai saksi ketiga telah mengeluarkan pernyataan bahwa Presiden Yoon langsung memerintahkan NIS untuk menangkap sejumlah tokoh politik termasuk Ketua Majelis Nasional Woo Won-shik, ketua partai berkuasa dan oposisi dan lainnya. 

Namun, Presiden Yoon tetap membantah klaim perintah untuk menangkap atau menyeret anggota parlemen.