Kim Hyun-tae, Kepala Unit Pasukan Khusus 707, memberikan kesaksian dalam sidang keenam pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol di Mahkamah Konstitusi.
Menurut Kim, Kwak Jong-keun, mantan kepala Komando Perang Khusus Angkatan Darat, mengatakan kepadanya pada malam tanggal 3 Desember bahwa ia mendengar tidak boleh ada lebih dari 150 orang di parlemen Majelis Nasional.
Kim mengatakan bahwa Kwak menyampaikan pernyataan tersebut dalam panggilan telepon kedua pada malam yang sama, dengan menanyakan apakah unit Kim dapat masuk ke gedung parlemen.
Kim menambahkan bahwa Kwak tidak berbicara dengan nada yang kuat dan terdengar seperti memohon saat mengajukan permintaan tersebut.
Untuk meloloskan mosi untuk mencabut darurat militer, Majelis Nasional membutuhkan kuorum yang terdiri dari setidaknya 150 anggota parlemen yang hadir.
Kim mengatakan bahwa ia tidak memikirkan pentingnya jumlah tersebut pada saat itu dan langsung menolak permintaan Kwak.