Seorang tentara Korea Utara yang ditangkap oleh pasukan Ukraina pada bulan lalu dilaporkan telah menyatakan niatnya untuk membelot ke Korea Selatan.
Tentara Korea Utara dengan marga Ri tersebut, menyampaikan keinginannya dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Korea Selatan, Chosun Ilbo, yang diterbitkan pada hari Rabu (19/02).
Ia memperkenalkan dirinya sebagai seorang tentara yang bekerja untuk Biro Umum Pengintaian Korea. Ditambahkan, bahwa ia awalnya yakin tengah bertempur melawan tentara Korea Selatan, karena pejabat dari Kementerian Keamanan Korea Utara menyampaikan informasi palsu dengan mengatakan bahwa semua pilot drone adalah tentara Korea Selatan.
Ri dilaporkan meninggalkan Korea Utara pada awal bulan Oktober tahun lalu dan menjalani pelatihan di Vladivostok, Rusia, sebelum ia dipindahkan ke wilayah Kursk pada pertengahan Desember dan kemudian dikerahkan ke medan perang sejak tanggal 5 Januari lalu.
Dilanjutkan bahwa sejak tiga bulan sebelum kedatangannya ke Rusia, ia tidak dapat menghubungi orang tuanya, sehingga keluarganya pun tidak mengetahui tentang pengirimannya ke medan perang.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Korea Selatan pada hari Jumat (14/02) menyatakan bahwa, sesuai dengan Konstitusi, tentara Korea Utara adalah warga negara Korea Selatan, maka pemerintah Seoul berencana untuk bernegosiasi dengan pihak Ukraina, jika Ri secara resmi mengajukan permohonan pembelotan.