Perdana Menteri Han Duck-soo yang sedang dimakzulkan menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat, karena ia tidak berhasil meyakinkan Presiden Yoon Suk Yeol untuk memilih opsi lain pada saat pemberlakuan darurat militer tanggal 3 Desember.
Dalam sidang perdana pemakzulannya yang digelar di Mahkamah Konstitusi pada hari Rabu (19/02), Han menyatakan bahwa ia berupaya untuk mendampingi presiden dengan baik dalam mengatasi situasi sulit baik di dalam dan luar negeri, namun ia gagal meyakinkan presiden untuk memilih opsi lain.
Ia menambahkan, terlepas dari kepentingan pribadi sendiri, ia selalu merasa bersalah karena tidak mampu untuk mencegah situasi saat ini, serta merasa sedih dan sangat menyesal atas kenyataan bahwa masyarakat harus menghadapi situasi sulit yang berkembang sejauh ini.
Namun meski demikian, Han membantah satu per satu dari lima alasan pemakzulan yang tercantum dalam mosi pemakzulan yang disahkan oleh parlemen, dengan menyatakan bahwa tuduhan tersebut tidaklah benar.
Dilanjutkan bahwa satu-satunya harapan yang tersisa bagi dirinya adalah menunaikan tugas terakhir yang telah dijanjikan kepada masyarakat setelah ia dibebaskan dari tuduhannya yang tidak adil.