Menteri Luar Negeri Korea Selatan Cho Tae-yul menggelar serangkaian pertemuan dengan para menteri luar negeri dari negara-negara Eropa dan Afrika, di sela-sela pertemuan para Menteri Luar Negeri G20 yang berlangsung pada tanggal 20 dan 21 Februari di Johannesburg, Afrika Selatan.
Kementerian Luar Negeri di Seoul mengatakan pada hari Sabtu (22/02), bahwa Menteri Cho pada hari Jumat (21/02) telah melangsungkan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Spanyol, Uni Eropa (EU), Belanda, Aljazair, dan Afrika Selatan untuk membahas berbagai isu utama terkait diplomatik dan keamanan, termasuk langkah-langkah dalam memperkuat kerja sama yang substansial.
Dalam pertemuan bilateral dengan Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, Kaja Kallas, Cho mengakui hubungan antara Korea Selatan dan Uni Eropa terus berkembang dan mengalami kemajuan.
Sebagai tanggapannya, diplomat tertinggi Uni Eropa Kallas menyatakan bahwa Uni Eropa sangat menghargai kerja sama dengan Korea Selatan, terutama sebagai negara yang kuat dalam industri pertahanan.
Kedua pihak juga sepakat untuk terus berkoordinasi dalam pelaksanaan "Kemitraan Keamanan dan Pertahanan", serta berupaya melanjutkan kerja sama yang substantif di bidang ekonomi, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Sementara itu dalam pertemuan bilateral pertamanya dengan Menteri Luar Negeri Belanda, Kaspar Velkamp, Menteri Cho menilai bahwa kedua negara semakin memperdalam hubungan kemitraan strategis di berbagai bidang, termasuk diplomasi, keamanan, dan ekonomi.
Menteri Velkamp menilai positif upaya Seoul dalam menstabilkan situasi domestik melalui prosedur demokrasi. Kedua menteri juga sepakat untuk terus terus melanjutkan koordinasi dalam membangun 'aliansi semikonduktor' melalui gelaran pertemuan menteri luar negeri dan menteri industri (2+2) bilateral secepat mungkin.
Adapun, Cho menyampaikan harapannya kepada Menteri Luar Negeri Spanyol, José Manuel Albares Bueno, untuk mengaktifkan berbagai mekanisme utama, seperti Dialog Strategis dan Komite Ekonomi Bersama, guna meningkatkan kerja sama yang substantif. Dimana berdasarkan kerja sama tersebut, kedua pihak juga membahas upaya untuk merintis pasar negara ketiga, termasuk kawasan Amerika Latin.
Dalam serangkaian pertemuan tersebut, Menteri Cho, bersama dengan rekannya dari Uni Eropa, Belanda, dan Spanyol, juga bertukar pandangan mengenai berbagai isu yang menjadi perhatian bersama, seperti perkembangan perang dan upaya perundingan damai di Ukraina, hubungan dengan Amerika Serikat setelah pelantikan pemerintahan baru, situasi di Semenanjung Korea, serta kerja sama militer ilegal antara Pyongyang dan Moskow.
Di sisi lain, dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Afrika Selatan, Ronald Ozzy Lamola, dan Menteri Luar Negeri Aljazair, Ahmed Attaf, Menteri Cho membahas upaya untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, termasuk perdagangan, investasi, dan industri pertahanan.