Sidang pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol di Mahkamah Konstitusi (MK) memasuki sesi terakhir pada hari Selasa (25/02). Sidang pemakzulan kesebelas tersebut dimulai pada pukul 14:00 dengan agenda menerima dan memeriksa bukti, serta mendengarkan argumen penutup dan pernyataan akhir dari perwakilan Yoon dan Majelis Nasional.

Perwakilan hukum dari Majelis Nasional menyampaikan bukti bahwa Yoon menginstruksikan pasukan darurat militer untuk menangkap anggota parlemen tidak lama setelah ia mengumumkan darurat militer pada tanggal 3 Desember 2024.

Sementara itu, pengacara Yoon mengatakan bahwa tindakan presiden dalam mendeklarasikan darurat militer adalah tindakan yang adil dan menambahkan bahwa presiden seharusnya memiliki kekebalan hukum.

Setelah kedua belah pihak menyampaikan argumen penutup mereka, presiden akan memberikan pernyataan akhir dan begitu pula dengan kepala Komite Legislasi dan Kehakiman Majelis Nasional, Jung Chung-rae.

Yoon diperkirakan akan menegaskan bahwa pemberlakuan darurat militer tidak dapat dihindari dan bahwa ia telah bertindak dengan tepat.

Sementara Jung pada bagiannya, kemungkinan akan mengutip sejumlah alasan mengapa Yoon harus digulingkan dan bagaimana negara harus mengatasi krisis terbaru.

Setelah sidang hari Selasa ini, Mahkamah Konstitusi akan mulai melakukan perundingan.

Jika melihat kasus-kasus sebelumnya, Mahkamah Konstitusi mengeluarkan putusan dalam sidang pemakzulan mantan Presiden Roh Moo-hyun setelah 14 hari dan sidang mantan Presiden Park Geun-hye setelah 11 hari.

Jika mengambil langkah yang sama, maka Mahkamah Konstitusi diperkirakan akan memberikan putusan terhadap Yoon paling cepat pada pertengahan bulan Maret mendatang.