Korea Utara mengatakan pada hari Jumat (28/02) bahwa pihaknya telah meluncurkan rudal jelajah strategis di perairan lepas pantai baratnya pada awal pekan ini, dimana pemimpin rezim Kim Jong-un menyerukan kesiapsiagaan perang secara menyeluruh dengan pasukan nuklirnya.
Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) melaporkan bahwa sebuah unit rudal Tentara Rakyat Korea (KPA) di wilayah barat melakukan latihan peluncuran pada hari Rabu pagi (26/02) yang diawasi langsung oleh Kim.
KCNA menyebut latihan itu bertujuan untuk menginformasikan kepada musuh-musuh Korea Utara mengenai kemampuan serangan balik KPA di ruang angkasa, serta kesiapan berbagai sarana operasi nuklir, dan menunjukkan keandalan penangkalan nuklir Korea Utara.
Kim kemudian menyerukan untuk secara permanen mempertahankan hak kedaulatan dan keamanan rezim dengan "perisai nuklir yang dapat diandalkan."
Pemimpin Korea Utara itu menambahkan, bahwa jaminan kemampuan penyerangan yang kuat adalah kemampuan pencegahan dan pertahanan yang paling sempurna. Ia pun menekankan bahwa Korea Utara harus mengupayakan kesiapan tempur yang lebih menyeluruh dari kekuatan nuklir dan kesiapsiagaan penuh untuk penggunaannya.
Rudal-rudal tersebut dilaporkan tepat mengenai sasaran setelah menempuh lintasan oval sepanjang 1.587 kilometer selama 7,961-7,973 detik.
Sementara itu Militer Korea Selatan belum mengonfirmasi peluncuran rudal yang diklaim oleh Korea Utara itu.
Peluncuran terbaru itu menandai penembakan rudal jelajah pertama Korea Utara sejak 25 Januari. Korea Utara melakukan uji coba apa yang disebutnya sebagai peluru kendali jelajah strategis dari laut ke permukaan pada saat itu, yang menandai peluncuran rudal pertamanya sejak Presiden AS Donald Trump menjabat bulan lalu.