Pemerintah Korea Selatan berencana melakukan investigasi terhadap aksi dumping untuk menyelidiki kerugian industri baja dalam negeri Korea Selatan yang diakibatkan dari pasokan baja canai panas (Hot Rolled Steel Sheet) buatan China dan Jepang dengan harga rendah.

Komisi Perdagangan Korea (KTC) di bawah Kementerian Perindustrian, Perdagangan, dan Sumber Daya Korea Selatan mengumumkan rencana tersebut yang akan dilakukan pada tanggal 4 Maret mendatang untuk menyelidiki aksi dumping dan kerugian industri domestik. 

Baru-baru ini, KTC telah mengeluarkan keputusan untuk mengenakan tarif anti-dumping maksimal 38% terhadap pelat baja tebal harga rendah buatan China. 

Pada bulan Desember lalu, Hyundai Steel mengajukan gugatan anti-dumping karena pihaknya mengalami kerugian akibat penjualan dumping baja canai panas buatan China dan Jepang di pasar Korea Selatan.

Perusahaan Korea Selatan, Dongkuk CM sebelumnya juga telah mengumumkan rencana untuk mengajukan gugatan atas aksi dumping lembaran baja berwarna dan berlapis buatan China pada hari Kamis (27/02).

KTC telah mengakui kerugian industri dalam negeri akibat penjualan dumping pelat baja tebal buatan China pada tanggal 20 Februari lalu, sehingga mengusulkan pengenaan tarif anti-dumping yang berkisar antara 27,91% dan 38,02% kepada Menteri Strategi dan Keuangan Korea Selatan.