Sebuah hasil survei terbaru menunjukkan bahwa konflik sosial di Korea Selatan tercatat mencapai titik tertingginya dalam enam tahun terakhir pada tahun 2024.
Melihat laporan tentang Integrasi Sosial 2024, yang dilakukan oleh Institut Kesehatan dan Urusan Sosial Korea pada bulan Juni hingga September tahun lalu terhadap 3.000 orang dewasa berusia 19 hingga 75 tahun, para responden menilai tingkat konflik sosial di Korea Selatan dengan rata-rata 3,04 dalam skala 1 hingga 4.
Angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak evaluasi konflik sosial dimasukkan dalam Survei Integrasi Sosial pada tahun 2018.
Survei yang dirilis pada hari Senin (03/03) itu, menemukan bahwa konflik antara kelompok konservatif dan progresif merupakan bentuk perselisihan sosial yang paling serius.
Selanjutnya, konflik regional antara wilayah metropolitan dan wilayah lokal mencatat skor 3,06, diikuti oleh konflik antara pekerja tetap dan tidak tetap dengan 3,01, konflik buruh dan perusahaan sebesar 2,97, serta kesenjangan antara kaya dan miskin dengan skor 2,96.
Institut tersebut telah melakukan Survei Integrasi Sosial setiap tahun sejak tahun 2014.