Setelah dibebaskan dari tahanan pada hari Sabtu (08/03) atas keputusan pengadilan yang membatalkan penahanannya, Presiden Yoon Suk-yeol mengapresiasi keberanian dan keputusan Pengadilan Distrik Pusat Seoul yang disebutnya telah membenahi ketidakadilan.
Tim kuasa hukum Presiden Yoon mengungkapkan bahwa pernyataan itu merupakan kata-kata yang disampaikan secara lisan oleh Yoon saat ia menjalani prosedur pembebasan berdasarkan perintah kejaksaan pada hari yang sama.
Dalam pernyataannya, Yoon mengatakan bahwa ia sangat berterima kasih kepada seluruh masyarakat termasuk generasi masa depan bangsa yang telah setia memberikan dukungan meskipun di tengah cuaca yang sangat dingin.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada jajaran pimpinan Partai Kekuatan Rakyat (PPP) dan seluruh pihak terkait.
Selanjutnya, Yoon menyebut dirinya sangat terpukul mendengar kabar tragis bahwa seseorang telah mengakhiri hidupnya untuk memprotes penahanannya, termasuk mereka yang sedang melakukan aksi mogok makan. Dimana kini, setelah menyampaikan maksud mereka dengan jelas, Presiden Yoon berharap mereka dapat berhenti melakukan hal serupa dan Yoon kembali mengucapkan terima kasih kepada masyarakat.
Sebelumnya pada hari Jumat (07/03) Pengadilan Distrik Pusat Seoul memutuskan untuk membatalkan penahanan Presiden Yoon karena masalah perhitungan masa penahanan yang diajukan oleh kejaksaan, dan setelah pertimbangan yang matang, kejaksaan akhirnya memutuskan untuk membebaskannya.
Pada pukul 17:49 sore, Presiden Yoon yang tiba di depan gerbang utama Pusat Penahanan Seoul dengan kendaraan pengawalan, turun dari mobil, melangkah di jalan, membungkuk ke arah para pendukungnya, serta mengangkat tangan untuk menyapa mereka, sebelum kembali naik ke mobil pengawalan menuju kediaman resminya di Hannam-dong, Yongsan-gu, Seoul.