Dua pilot Angkatan Udara yang tidak sengaja menjatuhkan bom di daerah permukiman warga di Pocheon, Provinsi Gyeonggi pada 6 Maret lalu telah didakwa.
Badan Investigasi Kementerian Pertahanan pada Kamis (13/03) melaporkan bahwa pihaknya mengonfirmasi penyebab insiden tersebut adalah kesalahan pilot dalam memasukkan koordinat target. Dimana kemudian kedua pilot itu telah didakwa secara pidana atas kelalaian yang mengakibatkan cedera dalam menjalankan tugas dan kerusakan fasilitas militer.
Sebelumnya pada tanggal 5 Maret, sehari sebelum latihan tembak berlangsung, para pilot keliru memasukkan koordinat lokasi pengeboman ke dalam komputer perencanaan misi penerbangan, dan dalam prosesnya mereka juga diketahui mengubah ketinggian koordinat tersebut.
Ketinggian sebenarnya dari lokasi penembakan Pusat Pelatihan Taktis Seungjin adalah 2.000 kaki atau 609 meter, namun koordinat yang salah dimasukkan menghasilkan ketinggian sekitar 500 kaki atau 152 meter sehingga mereka kemudian mengoreksi ketinggian tersebut menjadi 2.000 kaki.
Angkatan Udara menjelaskan, meskipun ketinggian dihitung secara otomatis, mengoreksi dan memasukkan kembali ketinggian sesuai dengan yang tertera dalam rencana latihan merupakan bagian dari prosedur standar.
Angkatan Udara berencana untuk mengadakan sidang kualifikasi personel penerbangan minggu depan untuk menentukan lisensi kedua pilot tersebut.
Dalam investigasi pada hari Selasa (11/03), Angkatan Udara telah mengonfirmasi bahwa komandan skuadron dan komandan batalion terbukti telah melakukan pelanggaran serius terhadap kewajiban kepatuhan hukum, termasuk kelalaian berat dalam menjalankan tugas, serta kurangnya pengawasan dan manajemen kepemimpinan, sehingga mereka dicabut dari jabatannya.