Media Jepang Sankei Shimbun melaporkan pada hari Selasa (18/03) bahwa Korea Utara mengimpor sekitar empat unit truk besar untuk pertambangan dari Belarus, yang berbasis pada foto di dekat Sungai Tumen pada tanggal 6 November lalu yang diambil oleh Maxar Technologies, Amerika Serikat (AS).

Dalam foto tersebut, terdapat empat truk besar berwarna kuning yang diturunkan dari kereta kargo yang berhenti, dan truk itu diproduksi oleh perusahaan Belarus bernama Belaz. 

Menurut Sankei, kereta karto berhenti di stasiun Tumen melalui jalur kereta api trans Siberia, walaupun tidak dapat untuk mengonfirmasi perusahaan ekspor truk tersebut. 

Sankei menjelaskan bahwa ada kemungkinan dimana truk besar yang diimpor dari Belarus itu dimodifikasi sebagai peluncur portabel untuk misil, seperti halnya truk yang diproduksi oleh China dan Belarus yang dimodifikasi sebagai peluncur untuk rudal balistik antarbenua Hwasong-15 sebelumnya.

Sementara itu, ekspor kendaraan ke Korea Utara merupakan pelanggaran resolusi Dewan Keamanan PBB, dimana hal tersebut menjadi bukti bahwa Korea Utara meningkatkan kerja samanya dengan Rusia dan Belarus dalam melawan sanksi dari negara Barat.