Mahkamah Konstitusi (MK) belum mengumumkan jadwal sidang pembacaan putusan pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol meskipun tiga minggu telah berlalu sejak persidangan terakhir.
Melihat pengumuman jadwal putusan sidang yang dilakukan 2-3 hari sebelumnya untuk menjamin hak prosedural para pihak, maka putusan pemakzulan Presiden Yoon kemungkinan besar akan dikeluarkan pada pekan depan.
Kasus Presiden Yoon masih berada dalam tahap musyawarah sehingga para pakar hukum mengeluarkan berbagai spekulasi mengenai keterlambatan jadwal putusan yang lebih lama dari perkiraan.
Salah satu analisis menyebut bahwa banyaknya isu yang diajukan menyebabkan proses penentuan fakta membutuhkan waktu lebih lama.
Secara khusus, putusan MK dapat menjadi kontroversial jika nantinya hasil persidangan pidana yang sedang berjalan berbeda dengan keputusan mereka, sehingga diperlukan keseriusan dalam pemeriksaan kasus ini.
Ada juga spekulasi yang menyebut bahwa terdapat perbedaan pendapat di antara hakim dalam beberapa isu tertentu.
Dengan mempertimbangkan potensi perpecahan opini publik, MK mungkin berusaha untuk menyatukan pandangan mereka semaksimal mungkin.
Selain itu, ada dugaan bahwa dibutuhkan lebih banyak waktu secara fisik karena kasus pemakzulan itu beriringan dengan kasus pemakzulan pejabat publik lainnya.
Beberapa pihak berspekulasi bahwa waktu tambahan diperlukan untuk menyiapkan opini tambahan atau opini berbeda dari masing-masing hakim walaupun mereka sepakat dengan hasil akhir.
MK menyatakan bahwa pihaknya tidak memiliki informasi tambahan mengenai lamanya proses pembahasan dan jadwal putusan.