Batas waktu untuk mahasiswa kedokteran kembali ke perkuliahan semakin dekat, namun belum ada tanda-tanda para mahasiswa akan kembali.
Beberapa universitas seperti Yonsei, Korea, dan Kyungpook, telah menetapkan tanggal 21 Maret sebagai batas akhir pendaftaran, dan jika melewati batas waktu itu, maka banyak mahasiswa akan mendapatkan penangguhan kelas atau dikeluarkan dari universitas.
Para profesor dari Fakultas Kedokteran (FK) Yonsei menyerukan pencabutan kebijakan pemerintah yang melarang cuti kuliah massal dengan menyatakan bahwa pengajuan cuti kuliah adalah hak sah mahasiswa.
Mereka menegaskan bahwa keputusan mahasiswa harus dihormati dan menyatakan dukungan terhadap cuti kuliah mereka.
Namun, pemerintah dan universitas tetap bersikap tegas. Pemerintah telah menegaskan kembali bahwa mereka akan menindak pengajuan cuti kuliah massal sesuai dengan peraturan akademik.
Sementara itu, 40 rektor universitas di seluruh negeri telah sepakat untuk menolak semua permohonan cuti kuliah tanpa alasan yang sah.
Jika cuti kuliah ditolak, mahasiswa akan dianggap absen, dan jika jumlah kehadiran mereka kurang dari seperempat dari total hari kuliah, maka mereka dapat ditangguhkan atau dikeluarkan.
Saat ini ada sekitar 20.000 mahasiswa kedokteran, termasuk mahasiswa baru sedang mengambil cuti atau menolak untuk menghadiri kuliah.
Para dekan fakultas kedokteran di seluruh negeri menegaskan kembali komitmen mereka untuk mempertahankan kuota penerimaan mahasiswa kedokteran tahun depan sebanyak 3.058 orang dan kembali meminta para mahasiswa untuk segera kembali ke kampus.