Menteri Luar Negeri Cho Tae-yul mengatakan bahwa kerja sama militer antara Korea Utara dan Rusia harus segera dihentikan, dan Korea Utara tidak boleh mendapatkan imbalan atas keterlibatannya dalam perang di Ukraina.
 
Cho membuat pernyataan tersebut dalam sebuah konferensi pers setelah pertemuan trilateral dengan Menteri Luar Negeri Jepang dan China di Tokyo pada hari Sabtu (22/03). Ia juga mengatakan bahwa Korea Selatan, Jepang, dan China telah menegaskan bahwa menjaga perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea adalah kepentingan dan tanggung jawab bersama dari ketiga negara.
 
Menlu Cho menyebut untuk melanjutkan komunikasi dengan Tokyo dan Beijing, sebagai tiga negara yang terkena dampak isu nuklir Korea Utara serta perdamaian dan stabilitas di semenanjung tersebut.
 
Menteri Luar Negeri China, Wang Yi mengatakan bahwa mereka sepakat tentang perlunya tanggung jawab untuk menawarkan elemen yang lebih menstabilkan untuk menuju perdamaian dan pembangunan regional melalui komunikasi yang diperkuat, kepercayaan, dan peningkatan kerja sama.
 
Menteri Luar Negeri Jepang Takeshi Iwaya mengatakan bahwa ia telah menyatakan tekadnya untuk berkomunikasi erat dengan Seoul dan Beijing mengenai penegakan penuh resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) di Korea Utara, dengan denuklirisasi sebagai tujuan bersama.
 
Ketiga menteri itu juga sepakat untuk mempercepat upaya dalam memastikan bahwa KTT trilateral dapat digelar sesegera mungkin dan pada waktu yang tepat.
 
Pertemuan terakhir antara ketiga menteri luar negeri itu berlangsung 16 bulan setelah pertemuan terakhir di Busan pada bulan November 2023.