Gedung Putih telah menegaskan kembali bahwa Amerika Serikat (AS) akan memberlakukan tarif timbal balik untuk semua mitra dagangnya pada hari Rabu (02/04).
Ketika ditanya pada hari Senin (31/03) tentang kemungkinan AS memberikan pengecualian, sekretaris pers Gedung Putih, Karoline Leavitt mengatakan kepada wartawan bahwa negara-negara lain telah menipu AS dalam kurun waktu yang terlalu lama.
Leavitt kemudian mengutip kasus-kasus yang disebutnya sebagai praktik perdagangan yang tidak adil, seperti tarif 50% Uni Eropa untuk produk susu Amerika, tarif 700% Jepang untuk beras Amerika, kemudian tarif 100% India untuk produk pertanian Amerika, hingga tarif 300% Kanada untuk mentega dan keju Amerika.
Juru bicara tersebut mengatakan hal tersebut membuat produk Amerika hampir tidak mungkin diimpor ke pasar-pasar tersebut, dan bahwa kebijakan tarif itu telah membuat banyak pelaku usaha Amerika gulung tikar selama beberapa dekade terakhir.
Leavitt tidak merinci rincian tarif timbal balik tersebut, dan mengatakan bahwa Presiden AS, Donald Trump akan membuat pengumuman pada hari Rabu.
Ia menambahkan bahwa tujuan pengumuman pada hari Rabu nanti adalah untuk menerapkan tarif berbasis negara, namun Presiden Trump telah mengatakan bahwa ia berkomitmen untuk menerapkan tarif sektoral.