Komisi Pemilihan Umum Korea (KPU) membentuk 'Delegasi Pemantauan Pemilihan Adil' untuk mengawasi seluruh proses pemungutan dan penghitungan suara dalam pemilihan presiden ke-21 mendatang. 

Hal tersebut disediakan untuk meningkatkan transparansi pemilihan umum secara keseluruhan, selain langkah yang sudah tersedia seperti publikasi isi CCTV selama 24 jam terhadap tempat penyimpanan kotak suara pemungutan suara awal, dan proses penghitungan suara secara manual.

Ketua KPU Rho Tae-ak menyatakan hari Senin (07/04), bahwa pihaknya akan menunjukkan seluruh proses pemungutan dan penghitungan suara secara transparan kepada seluruh masyarakat Korea untuk menghilangkan ketidakpercayaan terhadap proses pemilihan. 

Delegasi Pemantauan Pemilihan Adil dipimpin oleh berbagai lembaga ilmu politik dan terdiri dari tokoh-tokoh berbagai kalangan. Mereka akan memantau proses utama pemilihan, mulai dari pemungutan suara awal, pemungutan suara, hingga penghitungan suara.

Untuk itu, KPU terlebih dahulu membuka rapat manajemen pemilihan presiden yang menghadirkan pejabat dari 17 kota dan provinsi Korsel pada hari Selasa (08/04). 

Selain itu, KPU akan menggelar demonstrasi proses pemungutan dan penghitungan suara terhadap stasiun penyiaran pada tanggal 10 April mendatang untuk membantu pemahaman proses pemungutan dan penghitungan suara.