Pemerintah Korea Selatan akan mengucurkan likuiditas tambahan sebesar dua triliun won ke dalam industri otomotif domestik yang tengah berjuang menghadapi tarif impor mobil ke Amerika Serikat sebesar 25%.
Pemerintah menggelar rapat darurat para menteri urusan ekonomi pada Rabu (09/04) dan merilis serangkaian langkah tanggapan darurat untuk memperkuat ekosistem industri otomotif. Sebagai bagian dari langkah-langkah tersebut, pemerintah terlebih dahulu meningkatkan total pembiayaan kebijakan untuk industri mobil Korea Selatan dari 13 triliun won, menjadi 15 triliun won.
Tambahan dana sebesar satu triliun won juga akan dikucurkan dalam bentuk pinjaman dan jaminan, dengan kontribusi dari produsen mobil terbesar di Korea Selatan, Hyundai Motor Group, serta sejumlah lembaga keuangan.
Pemerintah juga memperpanjang masa berlaku subsidi kendaraan listrik yang disesuaikan dengan jumlah diskon dari produsen mobil, dari yang semula dijadwalkan berakhir pada paruh pertama tahun ini hingga akhir tahun.
Selain itu, pemerintah berencana untuk memperluas pemberian insentif bagi perusahaan yang melakukan investasi dalam penelitian dan pengembangan, serta fasilitas produksi.