Mantan Ketua Partai Kekuatan Rakyat, Han Dong-hoon mengumumkan pencalonannya untuk pemilihan presiden ke-21 Korea Selatan di depan Majelis Nasional pada Kamis (10/04).
Dalam kesempatan itu, Han mengatakan bahwa rakyat Korea Selatan membutuhkan presiden yang dapat menjaga masyarakat agar dapat menjalani kehidupan sehari-hari yang damai dan berharga. Dalam kritik yang ditujukan kepada calon presiden pihak oposisi, Lee Jae-myung, Han menyampaikan bahwa rakyat Korea harus mencegah oknum berbahaya yang dapat menghancurkan negara melalui rezimnya dari kursi kepresidenan.
Ia juga berjanji untuk membuka era bagi kelas menengah untuk tumbuh dan berkembang dengan membangun kembali tangga mobilitas sosial yang runtuh.
Han menekankan, jika bekerja keras, siapa pun seharusnya bisa menjalani hidup yang mereka inginkan dan impikan. Untuk itu, rakyat Korea memerlukan pergantian politik, generasi, dan zaman.
Han menegaskan perlunya revisi konstitusi dan mengusulkan pemilihan presiden dan pemilihan legislatif digelar secara serentak demi menyelaraskan awal dan akhir masa jabatan presiden dan anggota parlemen.
Ditambahkannya, selama ini perbincangan tentang amandemen konstitusi bersimpang-siur, tetapi tidak ada tindakan yang nyata karena hasrat kekuasaan para pemimpin lebih besar daripada kemauan untuk berubah.
Sementara itu, Partai Kekuatan Rakyat telah menetapkan aturan pemilihan pendahuluan, yaitu empat kandidat akan dipilih melalui survei opini publik 100% pada tahap pertama, dan dua kandidat akan disaring berdasarkan 50% suara pemilih dan 50% hasil survei opini pada tahap kedua.
Namun, jika salah satu kandidat memperoleh lebih dari 50% dukungan pada tahap kedua, pemilihan dengan dua kandidat tidak akan dilakukan.
Di sisi lain, Komite Persiapan Peraturan Khusus Pemilihan Presiden dari Partai Demokrat Korea diperkirakan akan menetapkan aturan pemilihan calon presiden mereka paling cepat hari Kamis ini.