Pemerintah Korea Selatan dan China menggelar Dialog Kerja Sama Maritim ke-3 di Seoul pada hari Rabu (23/04). Beberapa poin yang dibahas adalah struktur-struktur yang dipasang secara sepihak dan ilegal oleh China di Zona Tindakan Sementara (PMZ) Laut Barat.
Pemerintah Korea Selatan telah menyampaikan keberatannya terhadap tindakan sepihak China di perairan Laut Barat. China memasang struktur fasilitas yang digunakan dalam operasi pengeboran minyak. Padahal saat ini kawasan tersebut masih dalam proses negosiasi penetapan batas maritim antara kedua negara.
Pada bulan Februari lalu, ketika Korea Selatan melakukan inspeksi di lokasi, sempat terjadinya ketegangan antara penjaga pantai kedua negara di wilayah tersebut, karena pihak China menghalangi upaya tersebut.
Pada tahun 2018 dan 2024, China telah memasang fasilitas budidaya ikan air laut dalam di Zona Tindakan Sementara (PMZ) Laut Barat, yang merupakan area tumpang tindih Zona Ekonomi Eksklusif (EEZ) 200 mil antara Korea Selatan dan China.
China tetap bersikeras bahwa struktur yang dipasang di Laut Barat hanyalah fasilitas budidaya laut biasa, sehingga tidak menjadi masalah. Namun demikian, tindakan sepihak tersebut menuai kritik dari kalangan politik Korea Selatan.
Partai Kekuatan Rakyat mengecam tindakan tersebut sebagai pelanggaran terhadap perjanjian antara kedua negara, dan sekaligus ancaman terhadap keamanan maritim Korea Selatan.
Sementara Partai Demokrat Korea juga mengakui tindakan tersebut sebagai pelanggaran nyata terhadap kedaulatan teritorial. Partainya menyampaikan penyesalan mendalam atas langkah China yang tampaknya merusak hubungan bilateral dengan Korea Selatan.
Sebelumnya, pertemuan pertama dan kedua antara Korea Selatan dan China diselenggarakan secara virtual pada tahun 2021, sehingga pertemuan kali ini menjadi yang pertama kali digelar secara tatap muka.