Sebuah hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi masyarakat Korea Selatan terus mengalami kelesuan akibat berlanjutnya tren penuaan populasi secara terus-menerus.
Melihat laporan yang dirilis oleh Korea Development Institute (KDI) pada Rabu (23/04), konsumsi rumah tangga di Korea Selatan tumbuh rata-rata 3,0% per tahun selama 20 tahun terakhir, dari tahun 2004 hingga 2024.
Sebaliknya, menurut laporan tersebut, dalam periode yang sama, Produk Domestik Bruto (PDB) mencatat pertumbuhan tahunan rata-rata sebesar 4,1%.
Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan konsumsi masyarakat tertinggal dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi. Artinya, masyarakat cenderung semakin enggan untuk membelanjakan uangnya.
Secara nyata, kecenderungan konsumsi rata-rata di Korea Selatan pada tahun lalu turun sebesar 3,6 poin persentase dibandingkan dengan tahun 2004 lalu.
Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penuaan populasi. Menurut analisis tim peneliti KDI, dari total penurunan 3,6% tersebut, sebesar 3,1% disebabkan oleh meningkatnya harapan hidup penduduk.
KDI memaparkan bahwa meskipun angka harapan hidup meningkat, namun usia pensiun tidak mengalami perubahan yang signifikan. Oleh karena itu, masyarakat cenderung meningkatkan kebiasaan menabung sebagai bentuk antisipasi terhadap kemungkinan bekerja di sektor dengan pendapatan rendah dan kondisi kerja yang tidak stabil setelah pensiun.