Korea Selatan, Jepang dan Australia menggelar pertemuan militer tingkat asisten Wakil Menteri pada hari Minggu(01/06) untuk pertama kali di sela pembukaan Konferensi Keamanan Asia atau Dialog Shangri-La ke-22 yang digelar di Singapura.
Konferensi Keamanan Asia atau Dialog Shangri-La yang diselenggarakan oleh Lembaga Internasional untuk Studi Strategi Inggris (IISS) merupakan ajang pertemuan Menteri Pertahanan di Asia, Eropa dan Amerika Utara untuk membahas isu keamanan.
Menteri Pertahanan Korea Selatan terus berpartispasi di Dialog Shangri-La sejak tahun 2004 lalu. Namun kali ini Direktur Senior Urusan Kebijakan Pertahanan di Kementerian Pertahanan, Cho Chang-rae menggantikan Pelaksana Tugas Menteri Pertahanan Kim Seon-ho.
Direktur Cho Chang-rae membahas situasi keamanan regional dan langkah kerja sama antara tiga negara bersama Direktur Jenderal Kebijakan Pertahanan Jepang Yamato Taro dan Direktur Senior Urusan Strategi, Kebijakan, dan Industri Australia Hugh Jeffery.
Selain itu, Cho juga bertemu dengan pejabat tingkat tinggi dari negara-negara lainnya untuk membahas situasi keamanan dan kerja sama di bidang industri pertahanan.
Di dalam pertemuan dengan wakil dari Majelis Tinggi dan Rendah AS pada tanggal 31 Mei lalu, Cho menekankan langkah untuk mempertahankan perdamaian dan kestabilan di Semenanjung Korea melalui postur kesiapsiagaan gabungan antara pasukan Korea Selatan dan Amerika Serikat menghadapi ancaman Korea Utara.
Pernyataan tersebut ditafsirkan bahwa dia meminta dukungan kepada parlemen AS karena ada kekhwatiran dimana pemerintahaan Trump bisa mengatur volume pasukan militer di Korea Selatan.
Sementara, wakil dari Majelis Tinggi dan Rendah AS menegaskan bahwa tidak ada perubahaan dalam janji untuk melindungi Korea Selatan, serta akan tetap memberikan kemampuan pencegahan yang diperluas oleh AS terhadap Korea Selatan.