Peringatan khusus gelombang panas sudah dikeluarkan di banyak wilayah di Korea Selatan. Status 'peringatan' yang merupakan tingkat tertinggi kondisi suhu udara di Korea, kebanyakan diterapkan di wilayah bagian barat dan ibu kota Seoul yang mengalami peningkatan gelombang panas cukup signifikan.

Sementara itu, Badan Meteorologi Korea Selatan (KMA) juga mengeluarkan status waspada, yang merupakan tingkat kedua gelombang panas di pulau Heuksando dan Hongdo di Provinsi Jeolla Selatan.

Sementara di Bucheon dan Gimpo dari Provinsi Gyeonggi, serta Taean dan Seosan dari Provinsi Chungcheong Selatan statusnya juga dinaikkan, dari level 2 waspada ke level 3 peringatan.

Pada hari Selasa (08/07), suhu udara tertinggi di Seoul akan mencapai 36 derajat Celcius, serta 35 derajat Celsius di Gwangju dan Chuncheon. 

Gelombang panas ekstrem tetap berlanjut di malam hari, sehingga fenomena malam tropis juga muncul di wilayah bagian barat dan pulau Jeju. 

Akibat gelombang panas yang lebih cepat melanda, penggunaan listrik dalam sehari juga mencapai titik tertinggi.

Kementerian Perindustrian, Perdagangan, dan Sumber Daya menyatakan bahwa jumlah permintaan listrik terbesar harian terjadi pada hari Senin (07/07) yang mencapai titik tertinggi dengan 93,4 GW.

Penggunaan diatas 90 GW ini merupakan yang pertama kali terjadi pada tahun ini. Angka ini juga memperbarui rekor tertinggi bulan Juli yang terjadi pada 7 Juli tahun 2022 yang mencapai 92,99 GW.

Kementerian tersebut menjelaskan bahwa permintaan listrik awal bulan Juli ini tercatat lebih tinggi daripada perkiraan awal. Namun kondisi distribusi daya listrik tetap stabil dengan cadangan daya listrik lebih dari 10 GW.