Gelombang panas ekstrem yang melanda Korea Selatan pada awal Juli mencatatkan rekor tertinggi dalam 118 tahun terakhir.
Berdasarkan pengamatan cuaca pada Selasa (08/07), suhu tertinggi di Seoul tercatat mencapai 37,8 derajat Celcius yang menandai suhu tertinggi untuk awal Juli sejak dimulainya pencatatan pengamatan cuaca.
Pada hari Rabu (09/07), suhu siang hari diperkirakan mencapai 37 derajat Celcius di kota Gwangmyeong, serta 36 derajat di Seoul, Daejeon, dan Gwangju. Angka ini diprediksi akan serupa seperti hari Selasa.
Peringatan gelombang panas di wilayah pesisir timur sebenarnya telah dicabut, namun suhu panas ekstrem diperkirakan masih terus melanda seluruh wilayah Korea Selatan. Suhu panas pada siang hari diperkirakan akan berlanjut hingga malam hari yang membentuk fenomena malam tropis.
Di sisi lain, menurut data dari Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) per hari Rabu, jumlah kumulatif kasus penyakit akibat sengatan panas sejak Mei lalu, mencapai 977 orang. Jumlah ini hampir dua kali lipat lebih banyak dibandingkan tahun lalu.
Lebih lanjut, jumlah kematian yang diduga terkait dengan gelombang panas mencapai tujuh orang, lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
Berdasarkan data, lebih dari 30 persen dari seluruh kasus penyakit akibat panas terjadi pada lansia berusia 65 tahun ke atas.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada melakukan aktivitas di luar ruangan karena gelombang panas yang intensif dan fenomena malam tropis diperkirakan akan terus berlanjut dalam beberapa waktu ke depan.