Mantan penasihat senior Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Dan Caldwell, mengumumkan laporan think tank 'Defense Priorities' pada Rabu (09/07) yang merekomendasikan untuk mengurangi 60% jumlah pasukan AS di Korea Selatan, dari 28.500 menjadi 10 ribu orang.
Laporan itu dikeluarkan di tengah desakan Presiden Donald Trump agar Korea Selatan secara signifikan menaikkan pembagian biaya pertahanan.
Secara lebih rinci, laporan tersebut menyarankan agar seluruh pasukan tempur darat yang tidak terkait langsung dengan tugas pertahanan pangkalan militer AS ditarik dari Korea Selatan.
Laporan itu juga menyerukan pengurangan kekuatan udara. Disebutkan bahwa dua skuadron pesawat tempur yang saat ini berada di pangkalan militer AS di Korea Selatan sebaiknya dipindahkan ke AS dan sepertiga dari unit serta personel pemeliharaan pesawat juga sebaiknya ditarik pulang.
Alasan utama yang dikemukakan untuk perombakan postur militer adalah bahwa AS tidak memiliki hak akses tanpa batas terhadap pangkalan militer AS di Korea Selatan jika terjadi konflik di kawasan lain di luar Semenanjung Korea.
Hal ini ditafsirkan sebagai kekhawatiran bahwa Korea Selatan dapat menolak pengerahan pasukan AS dari wilayahnya jika terjadi krisis di Selat Taiwan.
Laporan itu juga menegaskan bahwa Korea Selatan memiliki kemampuan ekonomi dan militer yang cukup untuk menangani ancaman dari Korea Utara sehingga tanggung jawab utama untuk pertahanan darat seharusnya berada di tangan militer Korea Selatan.
Klaim itu sejalan dengan persepsi Presiden Trump bahwa negara-negara sekutu harus memikul tanggung jawab lebih besar atas pertahanan mereka sendiri.
Saat ini, Kementerian Pertahanan AS sedang meninjau postur militer global mereka untuk merumuskan strategi pertahanan baru bagi AS.