Pemerintah pada hari Kamis (10/07) meyakinkan publik bahwa cadangan listrik tetap stabil ditengah permintaan energi yang diperkirakan akan mencapai rekor baru pada musim panas ini.

Kementerian Perdagangan, Industri, dan Energi mengatakan bahwa permintaan listrik nasional dapat mencapai puncaknya setinggi 97,8 gigawatt (GW) pada musim ini.
 
Secara lebih spesifik, permintaan diperkirakan akan berkisar antara 94,1 dan 97,8 GW sepanjang minggu kedua bulan Agustus pada hari kerja dari pukul 17.00 hingga 18.00.

Permintaan tertinggi yang pernah tercatat adalah 97,1 GW pada tanggal 20 Agustus 2024.

Namun, angka-angka untuk bulan ini telah memecahkan rekor karena suhu di atas rata-rata dengan permintaan listrik mencapai 95,7 GW pada hari Selasa (08/07) dan angka tertinggi kedua di bulan Juli yang tercatat, dan 93,4 GW pada hari Senin (07/07).

Di tengah kekhawatiran yang berkembang, kementerian merilis prakiraannya dan mengumumkan langkah-langkah penanggulangan terkait, termasuk pengelolaan cadangan daya secara menyeluruh dan persiapan darurat jika fasilitas listrik terkena dampak hujan lebat, topan, atau peningkatan permintaan akibat gelombang panas yang lebih ekstrem.
 
Kementerian juga telah mulai menyediakan voucher energi untuk rumah tangga berpenghasilan rendah dan melonggarkan sistem tarif listrik progresif untuk bulan Juli dan Agustus untuk membantu meringankan beban terkait listrik.