Kapal penelitian eksplorasi geofisika berbobot 6 ribu ton yang dibuat untuk pertama kali dalam negeri Korea Selatan 'Tamhae 3' bertolak ke Pasifik Barat untuk mencari wilayah cadangan logam tanah jarang (LTJ) di bawah laut. 

Institut Geosains dan Sumber Daya Mineral Korea (Korea Institute of Geoscience and Mineral Resources, KIGAM) menyatakan bahwa kapal 'Tamhae 3' meninggalkan pelabuhan kedua di Jinhae, Provinsi Gyeongsang Selatan pada pukul 17.00 hari Senin (14/07) lalu. 

Kapal Tamhae 3 merupakan kapal khusus eksplorasi geofisika pertama Korea Selatan, dan dilengkapi peralatan eksplorasi tercanggih di dunia untuk menciptakan gambaran tiga dimensi menggunakan gelombang suara. 

Kapal tersebut mampu mengeksplorasi landasan di bawah laut seluas 4,2 kilometer persegi dalam satu kali operasi. Kapal itu akan mengeksplorasi wilayah cadangan LTJ selama 6 tahun ke depan.

LTJ di bawah laut berada pada kedalaman 0-10 meter di bagian atas dari sedimen dasar laut, sehingga mudah ditambang dan lebih ekonomis karena kandungan LTJ berat lebih banyak daripada LTJ di permukaan tanah. 

Permintaan terhadap LTJ yang merupakan bahan utama dalam industri canggih seperti mobil listrik, semikonduktor, dan lainnya meningkat secara drastis, namun kebanyakan jumlah produksi LTJ dikuasai oleh China.