Pemerintah Korea Selatan merilis hasil investigasi gabungan terkait dugaan aliran limbah radioaktif dari pabrik uranium di Korea Utara ke perairan sekitar Pulau Ganghwa. Investigasi dilakukan selama dua minggu oleh beberapa kementerian terkait dengan kesimpulan tidak ditemukan adanya kelainan atau pencemaran. 

Investigasi dilakukan pada awal bulan Juli karena muncul kekhawatiran warga sekitar bahwa limbah cair dari pabrik pemurnian uranium di Pyongsan, Korea Utara mengalir ke Laut Barat.

Wakil Juru Bicara Kementerian Unifikasi, Jang Yoon-jung, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan analisis menyeluruh selama dua minggu terhadap unsur uranium, cesium dan lima jenis logam berat, dan memastikan tidak ditemukan adanya kelainan pada seluruh hasil pemeriksaan tersebut. 

Namun pemerintah menegaskan bahwa hasil investigasi kali ini hanya mencakup pemeriksaan terhadap kemungkinan pencemaran di Laut Barat dan bukan untuk memastikan apakah fasilitas pengolahan uranium di Pyongsan, benar-benar telah membuang limbahnya ke laut.

Pemerintah juga menyatakan akan tetap mempertahankan sistem pemantauan rutin bulanan di tujuh titik utama untuk sementara waktu. Selain itu forum koordinasi antar-kementerian juga terus dilakukan mengingat besarnya kekhawatiran publik.

Sebelumnya, media Daily NK yang berfokus pada isu Korea Utara melaporkan bahwa seorang pakar analisis citra satelit mengklaim limbah radioaktif dari fasilitas pengolahan uranium di Pyongsan telah mengalir ke perairan Laut Barat.