Presiden Lee Jae-myung mengumumkan rencananya untuk membentuk Dana Nasional senilai lebih dari 100 triliun won dengan melibatkan partisipasi bersama dari masyarakat dan dunia usaha.
 
Melalui dana ini, pemerintah menargetkan untuk memulihkan vitalitas korporasi dan memperluas iklim investasi. Langkah ini juga bertujuan menciptakan sumber pertumbuhan baru di sektor industri canggih seperti kecerdasan buatan (AI) dan energi terbarukan, serta mendorong transformasi menyeluruh dalam ekosistem ekonomi dan industri nasional.
 
Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Lee saat Rapat Pemeriksaan Darurat Ekonomi ketiga, yang berlangsung pada Rabu (30/07).

Kedepannya, rapat ini akan dialihkan menjadi Gugus Tugas Strategi Pertumbuhan yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri bidang Ekonomi. Gugus tugas ini akan merumuskan dan melaksanakan kebijakan strategis demi mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.
 
Selain itu, Presiden Lee juga menyatakan bahwa pemerintah akan segera mengoperasikan Satuan Tugas Rasionalisasi Sanksi Ekonomi, guna memastikan agar aktivitas pengelolaan bisnis tidak terhambat oleh regulasi maupun sanksi ekonomi yang berlebihan.
 
Ia juga menyoroti bahwa penyalahgunaan pasal tindak pidana penggelapan dalam jabatan telah mengganggu kegiatan usaha, serta menegaskan perlunya perbaikan sistematis terhadap regulasi yang ada.
 
Tidak hanya itu, Presiden Lee kembali menegaskan pentingnya pembangunan yang seimbang antarwilayah.​ Pemerintah akan mencari cara untuk melembagakan kebijakan fiskal dengan memberikan dukungan lebih besar kepada daerah-daerah terpencil dan wilayah yang menghadapi penurunan populasi sebagai bagian dari kebijakan nasional secara menyeluruh.