Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung pada Kamis (31/07) mengumumkan bahwa pemerintah Korea Selatan telah mencapai kesepakatan tarif dengan Amerika Serikat (AS) dan akan bersaing atau bahkan lebih unggul dibandingkan dengan negara pesaing utama lainnya.
Dalam unggahan di akun facebook-nya, Presiden Lee menyebut bahwa negosiasi dengan AS yang merupakan pasar terbesar di dunia adalah tugas pertama pemerintah di bidang perdagangan dan rintangan ini telah berhasil dilewati.
Presiden Lee menjelaskan bahwa dana sebesar 350 miliar dolar AS yang termasuk dalam kesepakatan perdagangan tersebut akan menjadi dasar penguatan kerja sama industri strategis antara kedua negara. Dana tersebut akan mendorong ekspansi aktif perusahaan Korea Selatan di pasar AS, khususnya di sektor-sektor unggulan seperti perkapalan, semikonduktor, baterai sekunder, bioindustri, dan energi.
Secara khusus, Lee menyoroti bahwa dari total dana tersebut, 150 miliar dolar AS akan dialokasikan sebagai dana khusus untuk kerja sama perkapalan. Dana ini diharapkan dapat secara kuat mendukung ekspansi perusahaan Korea Selatan di industri perkapalan AS.
Presiden Lee memprioritaskan kepentingan nasional dalam proses negosiasi meskipun waktu terbatas dan negosiasi yang tidak mudah. Namun kesepakatan ini tercapai karena AS ingin memperkuat industri manufaktur. Hal inilah yang dimanfaatkan Seoul untuk berperan besar di AS dan menjadikan aliansi kedua negara semakin kokoh.
Ia menambahkan, pemerintah akan terus menempatkan diplomasi praktis yang berpusat pada kepentingan nasional sebagai prinsip utama.