Sistem Komando dan Kontrol Gabungan Sekutu Korea (AKJCCS) yang merupakan operasi penting antara Korea Selatan dan Amerika Serikat diperpanjang sampai tahun 2029 mendatang menghadapi transfer hak kontrol operasi perang (OPCON).
AKJCCS merupakan sistem pengontrolan operasi bersama antara Korea Selatan dan AS di Semenanjung Korea, sehingga dimanfaatkan di dalam latihan militer gabungan dua negara termasuk Ulchi Freedom Shield.
Direktur Jenderal Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) Korea Selatan menyatakan hari Senin (04/08) bahwa pihaknya menginvestasikan dana senilai 117,8 miliar won sampai tahun 2029 untuk memperbaiki kinerja AKJCCS yang bermanfaat dalam pelaksanaan operasi yang dipimpin oleh militer Korea Selatan menghadapi OPCON.
Peningkatan kinerja AKJCCS berfokus pada pengembangan dan penerapan teknologi baru untuk penyediaan server pusat berbasis cloud, Infrastruktur Desktop Virtual (VDI), otomatisasi berbasis kecerdasan buatan, sistem rapat virtual dengan pengontrolan jarak jauh dan penerjemahan otomatis, dan lainnya.
AS berpendapat bahwa AKJCCS yang dikembangkan oleh Korea Selatan sekarang sulit terhubung dengan sistem CENTRIXS-K (combined enterprise regional information exchange -Korea) yang dioperasikan oleh militer AS untuk masalah keamanan.
Untuk memecahkan masalah tersebut, DAPA menggantikan peralatan yang telah usang, dan meningkatkan keamanan di dunia maya dengan menerapkan sistem K-RMF, yaitu Sistem Manajemen Risiko Keamanan Siber Pertahanan.
Seorang pejabat DAPA mengatakan bahwa proyek merevisi kinerja AKJCCS dilaksanakan untuk merevisi perangkat lunak dan keras secara menyeluruh bukan merevisi sejumlah kinerja yang telah ada.
Pihaknya akan menyelesaikan proyek tersebut dengan menerapkan kebijakan dan teknologi terbaru secara efektif.