Pejabat senior Amerika Serikat memperhatikan pernyataan terbaru Kim Yo-jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, yang menyampaikan peluang untuk berdialog dengan AS namun tanpa membahas soal denuklirisasi.
Seth Bailey, Pelaksana Tugas Wakil Asisten Menteri di Biro Urusan Asia Timur dan Pasifik Departemen Luar Negeri AS, menyampaikan pernyataan tersebut pada Kamis (07/08) dalam acara yang diselenggarakan oleh Badan Akuntansi Tawanan Perang dan Orang Hilang (DPAA) untuk keluarga anggota pasukan yang hilang, sebagian besar saat Perang Korea.
Bailey, yang juga menjabat sebagai Wakil Utusan Khusus AS untuk Korea Utara, mengkategorikan pernyataan Kim Yo-jong "berminat." Selain itu, pemerintahan baru Korea Selatan telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi ketegangan di Semenanjung Korea dan menunjukkan kesediaan untuk berinteraksi dengan Korea Utara.
Sejak awal masa jabatan kedua Presiden Trump, Trump telah menegaskan kesediaannya untuk terlibat dalam negosiasi dengan Korea Utara. Pemerintahan Trump tetap berkomitmen pada prinsip-prinsip yang tercantum dalam pernyataan bersama Trump dan Kim dari KTT Singapura 2018.
Pekan lalu, Kim Yo-jong mengatakan bahwa hubungan pribadi antara Presiden AS Donald Trump dan saudaranya, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un “tidak buruk.” Namun ia menyatakan tidak akan berdialog mengenai program nuklir Korea Utara, seraya meminta komunikasi dilakukan dengan 'pembahasan baru.'