Survei terbaru menunjukkan bahwa enam dari sepuluh responden warga negara asing berniat kembali ke Korea Selatan di masa mendatang untuk mendapatkan layanan medis atau melakukan wisata medis. Alasannya karena kualitas keahlian medis yang unggul, bukan karena harga yang murah.
Badan Pengembangan Industri Kesehatan Korea (KHIDI) pada Kamis (07/08) menyampaikan bahwa hasil tersebut diperoleh dari Survei Persepsi Layanan Medis Korea 2024 yang dilakukan secara daring pada 25 November hingga 18 Desember tahun lalu terhadap 6.800 orang dewasa di 22 kota dari 15 negara.
Responden survei adalah konsumen umum dari 15 negara, termasuk Amerika Serikat, China, dan Jepang, yang menjadi lokasi ekspansi fasilitas medis Korea Selatan, atau pasar utama ekspor produk biohealth seperti obat-obatan, peralatan medis, dan kosmetik.
Melihat hasil survei tersebut, 18,2 persen atau 1.239 responden pernah mengunjungi Korea Selatan untuk mendapatkan layanan medis atau melakukan wisata medis. Persentase kunjungan tertinggi berasal dari negara-negara Asia, yaitu Vietnam sebesar 28,3 persen, Indonesia sebanyak 26,3 persen, dan Cina dengan 25,8 persen.
Alasan utama mereka memilih Korea Selatan dijawab karena keunggulan teknologi medis dan efektivitas pengobatan yang dipilih 54,9 persen. Selanjutnya, peralatan dan fasilitas medis tercanggih (49,2 persen), reputasi rumah sakit (37,9 persen), dan tingkat harga yang wajar (35,7 persen).
Ketika ditanya mengenai kemungkinan kembali ke Korea Selatan untuk menerima layanan medis atau melakukan wisata medis meski pernah berkunjung sebelumnya, 59,8 persen atau 4.064 responden menyatakan berniat untuk kembali.
Mereka yang berniat kembali memilih keunggulan teknologi medis dan efektivitas pengobatan (60,1 persen), serta peralatan dan fasilitas medis tercanggih (51,1 persen) sebagai faktor utama dalam pengambilan keputusan mereka.
Di sisi lain, hasil survei persepsi terhadap 19 negara pemimpin industri biohealth menunjukkan Korea Selatan menempati peringkat pertama untuk kategori kosmetik. Layanan medis berada di peringkat kelima, sementara peralatan medis dan obat-obatan masing-masing di peringkat keenam.